#Iklan

Kata Baginda Rasulullah SAW, Inilah Zikir Yang Dapat Menghapus Dosa Besar. Zikir Mudah Selalu Bermain Di Mulut Anda

#IklanBawahJudul
#Iklan

Dari Zaid bin Haritsah -maula Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam- berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’ Alaihi Wasallam bersabda:

من ‘قال أس’ تغ ‘فر الله الذي لا إله إلا هو ال’ حي ال ‘قيوم وأتوب إلي’ ه غفر له وإن ‘كان قد’ فر من ‘الزح’ ف

“Siapa yang membaca Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa atuubu Ilaihi maka akan diampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang. “(HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah di Shahih Abi Dawud dan Shahih al-Tirmidzi)

Keutamaannya, Doa ini mengandung istighfar (permohonan ampunan) yang begitu agung serta memakai wasilah (sarana) yang begitu mulia dengan menyebut nama-nama Allah yang Maha Indah -Allah, Al-Adzim, Al-Hayyu, serta Al-Qayyum-, janji bakal uluhiyah Allah serta kemahuan bertaubat waktu itu juga.

Astaghfirullah memiliki arti meminta ampunan pada Allah, memohon agar Allah menutupi dosa-dosanya, serta tidak menghukumnya atas dosa-dosa itu.

Disebut kalimat tauhid sesudah kalimat “Aku memohon ampun pada Allah” memberi arti kalau hamba itu mengaku kewajibannya untuk beribadah pada Allah semata yang itu jadi hak Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini menuntut supaya orang yang beristighfar untuk menunjukkan ubudiyahnya pada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Al-Hayyul Qayyum: dua nama Allah yang agung ini disebut sesudahnya memiliki kaitan dengan permintaan ampunan karena semuanya nama Allah serta sifat-Nya yang Maha tinggi yang Dzatiyah serta fi’liyah kembali pada keduanya. Sifat Dzatiyah mengacu pada nama Al-Hayyu (Maha hidup abadi). Sedangkan sifat fi’liyah kembali pada nama Al-Qayyum (Tegak berdiri sendiri serta mengurusi semua makhluk-Nya)

Ditutup doa itu dengan Waatubu Ilaihi (Saya bertaubat kepada-Nya) mengandung keinginan kuat dari hamba untuk bertaubat (kembali) pada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Kerananya bila hamba mengucapkan kalimat ini sebaiknya ia jujur ​​dalam melafazkannya pada zahir dan batinnya. Bila ia dusta, dikhawatirkan ia tertimpa murka Allah. (Lihat al-Fuuthaat al-Rabbaniyah: 3/701)

Allah siapkan balasan terbaik untuknya, yaitu ampunan untuknya sampai dihapus dosa-dosanya, ditutupi aib-aibnya, dilapangkan rizkinya, dijaga fiziknya, dipelihara hartanya, mendapat cucuran barakah, semakin meningkat kualiti agamanya, mendapatkan jaminan keamanan di dunia serta akhirat, serta mendapat keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Moga bermanfaat…
Wassalam.


HALAMAN SELANJUTNYA:

#Iklan

#Iklan
#Iklan
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
close